PENGELOLAAN
LINGKUNGAN SEBAGAI PENUNJANG KEHIDUPAN
ZULVERDY FAHMI, S.Hut
Mahasiswa Magister Ilmu
Lingkungan
Universitas Tanjungpura
A. Pendahuluan
Indonesia
adalah salah satu negara dengan tingkat keanekaragaman hayati tertinggi di
dunia. Hutan dan laut di negara ini, termasuk ekosistem terkaya di dunia,
memberikan lapangan kerja dan pendapatan kepada jutaan penduduk Indonesia. Akan
tetapi, lingkungan hidup negara ini mengalami tekanan hebat akibat
kegiatan-kegiatan manusia. Eksploitasi sumber daya alam merupakan bagian yang
penting dari perekonomian negara akibatnya berbagai sektor yang berhubungan
dengan pengelolaan sumber daya alam seperti sektor kehutanan berada dalam
keadaan yang memprihatinkan karena sumber dayanya terus menipis. Negara ini
juga menghadapi berbagai tantangan lingkungan hidup lainnya seperti polusi
udara atau sulitnya akses terhadap sumber daya air. Karena berperan penting
bagi pembangunan jangka panjang Indonesia, penanganan masalah lingkungan hidup
menjadi semakin mendesak sehingga kelangkaan
sumber daya alam tidak akan terjadi.
Kelangkaan sumber daya alam
terjadi karena terbatasnya sumber daya alam sehingga tidak dapat memenuhi
kebutuhan wilayah tertentu. Karena sumber daya adalah penyedia bahan baku dan
energi untuk keperluan produksi dan konsumsi. Aktivitas produksi dan konsumsi
juga menghasilkan residu yang tentunya akan kembali ke alam yang dapat
berbentuk limbah atau degradasi sumber daya alam dan lingkungan. Kajian tentang
bagaimana memanfaatkan sumber daya secara optimal sebagai penunjang kehidupan
untuk konsumsi dan produksi dibahas dalam ekonomi sumber daya alam ( natural resources economics ).
Untuk itu penggunaan sumber
daya alam untuk masa datang secara langsung perlu dihubungkan dengan apa yang
di sebut sebagai imbangan antara penduduk dan sumber daya alam. Apabila
penduduk membutuhkan terlalu banyak barang dan jasa, maka muncullah kebutuhan
untuk meningkatkan penggalian sumber daya alam baik yang ekstraktif sifatnya
maupun jasa lingkungan seperti lapangan terbuka, tempat rekreasi dan udara yang
bersih, namun dampak eksploitasi Sumber Daya Alam tersebut adalah justru berupa
memburuknya kondisi fisik dari dunia ini. Oleh karena itu pengelolaan
lingkungan yang benar akan membuat ketersediaan sumber daya alam merupakan hal
mutlak yang harus di pikirkan sejak dini.
B.
Pengelolaan
Lingkungan sebagai Bentuk Pengawasan Sumber Daya Alam
Lingkungan
adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang memengaruhi perkembangan
kehidupan manusia baik itu secara langsung maupun tidak langsung. Lingkungan
bisa di bedakan menjadi dua yaitu lingkungan biotik dan abiotik.
Beberapa
rumusan pengertian lingkungan seperti yang terdapat dalam Darsono ( 1994 ) :
1.
Menurut St. Munajat Danusahputra, Lingkungan adalah
sebuah benda dan kondisi termasuk didalamnya manusia dan tingkah laku
perbuatannya, yang terdapat dalam ruang dimana manusia berada dan mempengaruhi
lingkungan hidup serta kesejahteraan manusia dan jasad hidup lainnya
2.
Menurut Emil Salim, lingkungan hidup diartikan
sebagai segala benda, kondisi, keadaan dan pengaruh yang terdapat dalam ruangan
yang kita tempati dan mempengaruhi hal yang hidup termasuk manusia
3.
Dalam Undang-Undang Nomor 4 tahun 1982 tentang
pokok-pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup pasal 1 dijelaskan bahwa lingkungan
hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk
hidup, termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi
kelangsungan prikehidupan dan kesejahteraan serta makhluk hidup lainnya.
Ini
dapat diartikan bahwa manusia akan menikmati atau memperoleh manfaat dari
konsumsi ikan dan hewan serta tumbuh-tumbuhan lewat pengambilan dari alam,
berburu dan menangkap ikan ataupun lewat pengamatannya dan penelitian terhadap
alam itu sendiri.
Pada
umumnya kita sudah memahami kaitan antara kepadatan serta jumlah penduduk dan
kondisi lingkungan, dimana kota yang sangat padat penduduknya akan selalu
memiliki kualitas udara yang jelek, kotor dan berbau tidak sedap. Serta
kualitas air yang buruk pula. Keadaan ini dapat kita liat dari kota-kota besar
seperti Jakarta dan Surabaya dimana lingkungan menjadi sangat buruk bukan hanya
karena jumlah penduduk yang sangat padat tetapi juga karena perkembangan
industri pengolahan yang sangat pesat.
C. Ancaman-ancaman terhadap Lingkungan
Banyak
hal yang bisa mengancam kelestarian lingkungan. Persoalan ini secara langsung
di pengaruhi oleh populasi manusia yang terus bertambah besar. Beberapa ancaman
tersebut antara lain :
1.
Perkembangan Penduduk
Perkembangan
Penduduk adalah akar seluruh persoalan lingkungan dunia. Walaupun sedikit
berkurang sejak tahun 1990 terutama di negara-negara maju tapi masih tetap
tinggi yaitu 77 juta jiwa per tahun. Dari 6,23 Milyar di tahun 2000 jumlah
penduduk diramalkan oleh Divisi Kependudukan PBB akan menjadi 9,3 milyar di
tahun 2050. Tiap-tiap individu di situ akan akan menimbulkan dampak lingkungan
yang lebih besar. Penduduk dunia harus di batasi pada jumlah yang tidak
melampaui daya dukung, supaya tidak menimbulkan berkembangnya persoalan yang
sangat sukar diatasi.
2.
Perusakan Habitat dan Melenyapnya Spesies
Proses
perusakan ini berlanjut dengan tingkat yang makin besar pada setiap benua,
karena populasi berlebihan dan industrialisasi mempersempit lahan yang ada.
Penebangan hutan yang makin meluas disebabkan makin besarnya kebutuhan kaui,
lahan pertanian, penambangan galian, eksplorasi minyak bumi dan bahan bakar
kayu, yang memakai api untuk membersihkan hutan bagi perkembangan lahan
pertanian dengan membakar hutan yang luas bila lepas kendali.
Spesies
satwa dan tanaman punah dengan tingkat yang belum pernah terjadi, ditaksir
4.000-50.000 spesies punah setiap tahun. Penyebab utama kepunahan ini adalah
perusakan habitat, khususnya pada ekosistem terkaya di dunia. Hutan-hutan hujan
tropik dan terumbu-terumbu karang. Bila penebangan hutan hujan tropik terus
berlangsung dengan tingkat sekarang, seluruhnya akan dapat lenyap pada tahun
2030, apalagi dengan perkembangan penduduk sepesat sekarang hal ini akan
terjadi lebih cepat.
3.
Pencemaran tanah
Tanah
dibutuhkan tanaman untuk hidupnya dan bagi produksi pertanian. Pencemaran tanah
disebabkan oleh menumpuknya senyawa-senyawa kimia yang beracun, garam-garam,
organisme pathogen yang membawa penyakit atau bahan-bahan radioaktif. Cara-cara
pengolahan tanah yang tidak sehat akan sangat mengurangi mutu tanah,
menyebabkan polusi tanah dan menambah berat erosi.
Masih
banyak lagi ancaman-ancaman terhadap lingkungan yang sebenarnya bisa di
kemukakan disini. Seperti ; Polusi Udara, Pemanasan Bumi dan Pencemaran serta
Penyusutan Air Bawah Tanah dimana semua faktor tersebut sangat mempengaruhi
lingkungan.
Untuk
itu di perlukan usaha-usaha perlindungan terhadap lingkungan. Manusia harus
menyadari bahwa bumi tidak memiliki sumber daya tak terbatas. Sumberdaya yang
ada haruslah dilestarikan, dan di mana mungkin untuk di daur ulang. Manusia
harus membuat strategi untuk meyelaraskan kemajuan lingkungan dengan
pertumbuhan ekonomi.
Kemungkinan
kita tidak dapat menghentikan beberapa jenis kecenderungan memperburuknya
lingkungan hidup, namun suatu saat pasti diperlukan tindakan untuk mengatasi
masalah tersebut demi kehidupan manusia.
Para
pembuat kebijakan dalam hal ini Eksekutif dan Legislatif harus berpikir tentang
pengembangan berkelanjutan bukan ekspansi ekonomi, dan masyarakat harus
menyadari bahwa pemanfaatan energi dan sumber daya alam dapat di kurangi
besar-besaran tanpa pengorbanan kenikmatan hidup. Dengan teknologi yang
sekarang ada, perlakuan keliru pada lingkungan Bumi dapat di perbaiki. Pada
umumnya sulit untuk mengkoordinasikan dan menentukan kebijaksaan secara global
untuk semua daerah atau untuk semua negara, sehingga pedoman kebijaksanaan
pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan yang praktis dapat dilaksanakan
seharusnya diarahkan pada kebijaksaan nasional namun akan lebih baik lagi kalau
bersifat regional.
Selain
daripada itu perencanaan wilayah, ketersediaan sumber daya alam harus menjadi
bahan pertimbangan dalam memperhitungkan jumlah dan pertumbuhan penduduk yang
akan menempati wilayah tersebut.
D. Kesimpulan
Ekonomi
sumber daya alam adalah bidang transdispliner penelitian akademis dalam ilmu
ekonomi yang bertujuan untuk mengatasi hubungan dan saling ketergantungan
antara ekonomi manusia dengan ekosistem. Ekonomi dan bidang kebijakannya
berfokus pada aspek manusia dari masalah lingkungan. Dengan kondisi tersebut
maka pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan yang berkelanjutan perlu di
tingkatkan kualitas dengan dukungan penegakan hukum lingkungan yang adil dan
tegas.
Dengan
memahami permasalahan dalam pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam, kita
menjadi yakin terhadap kemampuan kita untuk menguasai isu maupun masalah yang
ada dan menyarankan berbagai tindakan alternatif yang kiranya akan mampu
memecahkan masalah-masalah yang dihadapi itu. Isu-isu yang ada sangat banyak
dan luas sehingga perlu dipikirkan apakah diperlukan suatu pedoman bagi
kebijaksanaan umum, yaitu pedoman yang dapat mengarahkan setiap pengambil
keputusan untuk merumuskan dan melaksanakan kebijakan sumber daya alam dan
lingkungan yang rasional dan bertanggung jawab ( Charles W. Howe, op.cit Bab.
16 )
E. Daftar Pustaka
Darsono, V, Pengantar
Ilmu Lingkungan, Universitas Atmajaya Yogyakarta, 1994
Djauhari Noor, Geologi
Lingkungan, Graha Ilmu, 2006
Howe, Charles W., Natural Resource Economics, John Wiley & Sons, NY, 1979
M. Suparmoko, Ekonomi
Sumber daya Alam dan Lingkungan, Suatu Pendekatan Teoritis, Edisi 4 Revisi, Yogyakarta,
2008
Prof. Urip Santoso, Pembangunan Yang Berwawasan Lingkungan Hidup, filed under Upload
by– Urip Santoso 11.03pm, 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar