Sabtu, 20 Desember 2014

saving the environment


PENGELOLAAN LINGKUNGAN SEBAGAI PENUNJANG KEHIDUPAN



PENGELOLAAN LINGKUNGAN SEBAGAI PENUNJANG KEHIDUPAN
ZULVERDY FAHMI, S.Hut
Mahasiswa Magister Ilmu Lingkungan
Universitas Tanjungpura

A. Pendahuluan
            Indonesia adalah salah satu negara dengan tingkat keanekaragaman hayati tertinggi di dunia. Hutan dan laut di negara ini, termasuk ekosistem terkaya di dunia, memberikan lapangan kerja dan pendapatan kepada jutaan penduduk Indonesia. Akan tetapi, lingkungan hidup negara ini mengalami tekanan hebat akibat kegiatan-kegiatan manusia. Eksploitasi sumber daya alam merupakan bagian yang penting dari perekonomian negara akibatnya berbagai sektor yang berhubungan dengan pengelolaan sumber daya alam seperti sektor kehutanan berada dalam keadaan yang memprihatinkan karena sumber dayanya terus menipis. Negara ini juga menghadapi berbagai tantangan lingkungan hidup lainnya seperti polusi udara atau sulitnya akses terhadap sumber daya air. Karena berperan penting bagi pembangunan jangka panjang Indonesia, penanganan masalah lingkungan hidup menjadi semakin mendesak sehingga kelangkaan sumber daya alam tidak akan terjadi.
Kelangkaan sumber daya alam terjadi karena terbatasnya sumber daya alam sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan wilayah tertentu. Karena sumber daya adalah penyedia bahan baku dan energi untuk keperluan produksi dan konsumsi. Aktivitas produksi dan konsumsi juga menghasilkan residu yang tentunya akan kembali ke alam yang dapat berbentuk limbah atau degradasi sumber daya alam dan lingkungan. Kajian tentang bagaimana memanfaatkan sumber daya secara optimal sebagai penunjang kehidupan untuk konsumsi dan produksi dibahas dalam ekonomi sumber daya alam ( natural resources economics ).
Untuk itu penggunaan sumber daya alam untuk masa datang secara langsung perlu dihubungkan dengan apa yang di sebut sebagai imbangan antara penduduk dan sumber daya alam. Apabila penduduk membutuhkan terlalu banyak barang dan jasa, maka muncullah kebutuhan untuk meningkatkan penggalian sumber daya alam baik yang ekstraktif sifatnya maupun jasa lingkungan seperti lapangan terbuka, tempat rekreasi dan udara yang bersih, namun dampak eksploitasi Sumber Daya Alam tersebut adalah justru berupa memburuknya kondisi fisik dari dunia ini. Oleh karena itu pengelolaan lingkungan yang benar akan membuat ketersediaan sumber daya alam merupakan hal mutlak yang harus di pikirkan sejak dini.

B.  Pengelolaan Lingkungan sebagai Bentuk Pengawasan Sumber Daya Alam
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik itu secara langsung maupun tidak langsung. Lingkungan bisa di bedakan menjadi dua yaitu lingkungan biotik dan abiotik.
Beberapa rumusan pengertian lingkungan seperti yang terdapat dalam Darsono ( 1994 ) :
1.        Menurut St. Munajat Danusahputra, Lingkungan adalah sebuah benda dan kondisi termasuk didalamnya manusia dan tingkah laku perbuatannya, yang terdapat dalam ruang dimana manusia berada dan mempengaruhi lingkungan hidup serta kesejahteraan manusia dan jasad hidup lainnya
2.        Menurut Emil Salim, lingkungan hidup diartikan sebagai segala benda, kondisi, keadaan dan pengaruh yang terdapat dalam ruangan yang kita tempati dan mempengaruhi hal yang hidup termasuk manusia
3.        Dalam Undang-Undang Nomor 4 tahun 1982 tentang pokok-pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup pasal 1 dijelaskan bahwa lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan prikehidupan dan kesejahteraan serta makhluk hidup lainnya.
Ini dapat diartikan bahwa manusia akan menikmati atau memperoleh manfaat dari konsumsi ikan dan hewan serta tumbuh-tumbuhan lewat pengambilan dari alam, berburu dan menangkap ikan ataupun lewat pengamatannya dan penelitian terhadap alam itu sendiri.
Pada umumnya kita sudah memahami kaitan antara kepadatan serta jumlah penduduk dan kondisi lingkungan, dimana kota yang sangat padat penduduknya akan selalu memiliki kualitas udara yang jelek, kotor dan berbau tidak sedap. Serta kualitas air yang buruk pula. Keadaan ini dapat kita liat dari kota-kota besar seperti Jakarta dan Surabaya dimana lingkungan menjadi sangat buruk bukan hanya karena jumlah penduduk yang sangat padat tetapi juga karena perkembangan industri pengolahan yang sangat pesat.

C.      Ancaman-ancaman terhadap Lingkungan
Banyak hal yang bisa mengancam kelestarian lingkungan. Persoalan ini secara langsung di pengaruhi oleh populasi manusia yang terus bertambah besar. Beberapa ancaman tersebut antara lain :
1.        Perkembangan Penduduk
Perkembangan Penduduk adalah akar seluruh persoalan lingkungan dunia. Walaupun sedikit berkurang sejak tahun 1990 terutama di negara-negara maju tapi masih tetap tinggi yaitu 77 juta jiwa per tahun. Dari 6,23 Milyar di tahun 2000 jumlah penduduk diramalkan oleh Divisi Kependudukan PBB akan menjadi 9,3 milyar di tahun 2050. Tiap-tiap individu di situ akan akan menimbulkan dampak lingkungan yang lebih besar. Penduduk dunia harus di batasi pada jumlah yang tidak melampaui daya dukung, supaya tidak menimbulkan berkembangnya persoalan yang sangat sukar diatasi.

Rabu, 17 Desember 2014

Selasa, 16 Desember 2014

SAVE THE PAPER, SAVE THE FOREST


SAVE THE PAPER , SAVE THE FOREST

     Masih dalam rangka penyelamatan hutan dalam program save the paper to save the forest ( hemat kertas, selamatkan hutan ). Sebagai bahan perenungan, untuk membuat 1 rim kertas di butuhkan 1 batang pohon usia 5 tahun dan untuk kita ketahui juga kebutuhan akan kertas nasional berkisar 5,6 juta ton / tahun. itu berarti akan banyak sekali di perlukan bahan baku kayu dalam jumlah yang sangat besar dalam pembuatannya belum lagi limbah yang di hasilkan dalam pengolahan tersebut yang pasti akan merusak lingkungan.

     Tapi kalau kita perhatikan fakta yang ada sekarang, berapa banyak kertas yang terbuang baik di rumah tangga, perkantoran dan tempat-tempat pendidikan. Kadang kertas hasil print yang kurang baik langsung di buang padahal masih dapat lagi untuk di cetak di bagian belakang kertas yang masih kosong. Belum lagi penggunaan kertas yang hanya untuk corat-coret belaka. coba kita bayangkan berapa banyak kertas yang terbuang secara percuma secara global.
      Banyak cara yang bisa kita lakukan dalam penghematan kertas ini antara lain :
  1. Sudah saatnya menggunakan sarana e-mail ( surat elektronik ) dalam hal surat menyurat, toh akan sampai juga kan ke tujuan.
  2. Gunakan 2 buah sisi kertas.
  3. Atur font dan margin kertas. asal bisa terbaca untuk apa pakai font yang besar.
  4. Pergunakan kembali kertas-kertas yang masih layak pakai seperti, bekas amplop, map bekas untuk catatan-catatan kecil.
  5. Ubah pola lama dalam menyimpan dokumen. pergunakan CD atau sarana penyimpanan lain selain harus cetak fisik. ( Flash Disk, Exsternal Disk atau apapun itu selain cetak kertas )
  6. tanpa mengecilkan arti sebuah buku mungkin lebih baik kita gunakan sarana informasi lain selain buku dalam mencari informasi terkini ( Internet, e-book atau media-media informasi  lain )
  7. Gunakan media lain selain brosur, pamflet dll dalam menyebarkan informasi, baik itu informasi dan promosi. 
  8.  
    masih banyak lagi sob cara-cara dalam menghemat kertas dan menyelamat hutan kita . sudah saatnya berfikir lebih baik untuk kelestarian lingkunga  ke depan . Semoga aksi kecil ini akan berdampak sangat besar dalam konsep REUSE, REDUCE and RECYCLE.
semoga bermanfaat !!!!!!
go green good living

 

    

save paper to save forest....


another simple way to save our forest

Minggu, 14 Desember 2014

HARI MENANAM POHON INDONESIA

  
    Hari Menanam Pohon Indonesia ( HMPI ) di Kota Pontianak dilaksanakan pada tanggal 30 November 2014 di Kelurahan Parit Mayor. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka menanggulangi degradasi hutan di Daerah Aliran Sungai (DAS) terutama dibagian hulu telah menimbulkan berbagai dampak negatif, seperti terjadinya banjir, kekeringan, tanah longsor, dsb. Untuk menanggulangi hal tersebut, perlu dilakukan upaya pemulihan dan peningkatan fungsi hutan, baik di hutan lindung, hutan konservasi, hutan produksi, maupun kontribusi yang nyata terhadap pemanasan global. 
    Dengan memperdayakan peran keluarga , Pemerintah Kota Pontianak berharap Hari Menanam Pohon ini tidak hanya bersifat seremonial saja akan tetapi ada action lanjutannya.
     Adapun pohon-pohon yang ditanam pada saat HMPI antara lain ; Trembesi, Mangga, Sawo dan Angsana.  diharapkan pohonyang telah ditanam tersebut dapat terus berkembang dan mempunyai nilai ekonomis kedepannya.